Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1


Flowchart dan Pseudocode

Arduino Sumber Belajar

Setiap Keputusan Punya Pola

Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana kita menjalani hari?

Bangun tidur, bersiap, berangkat, lalu di tengah jalan kita memilih: – jika hujan, pakai jas hujan – jika tidak, lanjut seperti biasa Di kelas, guru mengulang penjelasan beberapa kali sampai siswa paham. Tanpa disadari, hidup kita berjalan mengikuti struktur algoritma. Dalam pemrograman, pola berpikir ini dirangkum menjadi struktur dasar algoritma. Semua program—dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks—dibangun dari tiga struktur utama: Sequential, Selection, dan Looping.

Bagaimana Algoritma Berubah Menjadi Flowchart dan Pseudocode

Ketika Cerita Tidak Lagi Cukup

Bayangkan temen-temen sudah pandai menceritakan cara membuat mie instan kepada teman. Ceritanya runtut, bahasanya jelas, dan mudah dipahami. Namun suatu hari, diminta menjelaskan proses itu kepada komputer.

Di sinilah masalah muncul.

Komputer tidak memahami cerita, perasaan, atau asumsi. Ia hanya mengerti instruksi yang jelas, terstruktur, dan tidak ambigu. Maka, cerita harus diubah bentuknya. Dari narasi manusia, menjadi bahasa algoritmik. Inilah titik awal kita mengenal flowchart dan pseudocode.

Algoritma dalam Pemrograman

Secara umum, algoritma adalah rencana penyelesaian masalah. Namun dalam pemrograman, rencana saja tidak cukup. Algoritma harus:

  1. Bisa dibaca secara logis
  2. Bisa diterjemahkan ke dalam kode
  3. Bisa diuji dan diperbaiki

Untuk menjembatani algoritma dengan bahasa pemrograman, digunakan dua alat utama:

  1. Flowchart
  2. Pseudocode

Keduanya berfungsi sebagai jembatan antara ide manusia dan mesin.

Flowchart

Mari kita kembali ke cerita mie instan.

Jika cerita tadi diubah menjadi gambar, maka kita mendapatkan flowchart.

Flowchart adalah representasi visual algoritma yang menggunakan simbol-simbol standar:

Oval → Mulai / Selesai
Persegi panjang → Proses
Jajar genjang → Input / Output
Belah ketupat → Keputusan

Dalam flowchart membuat mie instan:

Mulai
Rebus air
Air mendidih? (keputusan)
Masukkan mie
Masak 3–4 menit
Tiriskan dan campur bumbu
Selesai

Flowchart membantu kita melihat alur berpikir, menemukan kesalahan logika, dan memastikan tidak ada langkah yang terlewat.

Pseudocode

Jika flowchart adalah gambar, maka pseudocode adalah tulisan.

Pseudocode bukan bahasa pemrograman, tetapi cara menulis algoritma menyerupai kode dengan bahasa yang tetap mudah dipahami manusia.

Contoh pseudocode sederhana:

Mulai
  Rebus air
  Jika air mendidih maka
     Masukkan mie
     Masak selama 3-4 menit
     Tiriskan mie
     Campur dengan bumbu
  Akhir jika
Selesai

Pseudocode membantu akan membetuk karakter :

  1. Berpikir logis sebelum menulis kode
  2. Fokus pada alur, bukan sintaks
  3. Mengurangi kesalahan saat pemrograman

Dengan pseudocode, algoritma sudah siap dilahirkan menjadi program.

Mengapa Flowchart dan Pseudocode Penting untuk Dipelajari?

Pembelajaran flowchart dan pseudocode bukan sekadar teknis, tetapi membentuk cara berpikir.

Keduanya mengajarkan:

  1. Kejelasan berpikir, karena setiap langkah harus bermakna
  2. Disiplin logika, karena komputer tidak mentoleransi ketidakjelasan
  3. Tanggung jawab proses, karena kesalahan kecil berdampak besar

Di sinilah pendidikan algoritma bersentuhan langsung dengan pendidikan karakter.

Banyak pemula gagal dalam pemrograman bukan karena tidak pintar, tetapi karena melompat langsung ke kode tanpa merancang algoritma.

Flowchart dan pseudocode mengajarkan satu nilai penting:

"Berpikir dulu, baru bertindak."

Nilai ini relevan tidak hanya dalam pemrograman, tetapi juga dalam kehidupan.

Quiz

Apakah temen - temen ingin nyobain kuis pemahaman topik yang saya sajikan di atas? Cobain deh, cuma tiga pertanyaan yang bikin seru.

Quiz Algoritma

Daftar Pustaka

Cormen, T. H., Leiserson, C. E., Rivest, R. L., & Stein, C. (2009). Introduction to algorithms (3rd ed.). MIT Press.

Knuth, D. E. (1997). The art of computer programming, Volume 1: Fundamental algorithms (3rd ed.). Addison-Wesley.

Sedgewick, R., & Wayne, K. (2011). Algorithms (4th ed.). Addison-Wesley.